Novel ini bercerita tentang kisah
percintaan yang di balut dalam ajaran-ajaran islaminya yang sangat kental.
Kisah berawal dari seorang mahasiswa bernama Fahri bin Abdullah Shiddiq. Ia
adalah seorang mahasiswa Universitas Al-azhar, Mesir.
Di Mesir Fahri tinggal bersama
dengan keempat temannya yang juga berasal dari Indonesia. Mereka tinggal di
apartemen sederhana. Mereka mempunyai tetangga yang sangat baik dan akrab
dengan mereka, yaitu keluarga Tuan Boutros. Tuan Boutros mempunyai istri
bernama Madame Nahed, dan dua orang anak mereka Maria dan Yousef. Keluaraga
Tuan Boutros adalah keluarga Kristen Koptik yang sangat taat. Putri sulung
mereka yang bernama Maria, ia gadis yang unik. Ia seorang Kristen Koptik, namun
ia suka pada Al-Quran. Ia bahkan hafal beberapa ayat Al-Quran, diantarnnya
adalah surat Maryam. Sebuah surat yang membuat dirinya merasa bangga.
Pertemuan berawal ketika Fahri pergi
ke Shubra El-Kaima untuk talaqqi pada Syaikh Utsman Abdul Fattah. Ia pergi kesana naik metro, dan disitulah awal Fahri
bertemu dengan perempuan bercadar yang bernama Aisha. Aisha bukanlah orang
Mesir, melainkan gadis asal Jerman yang sedang studi di Mesir.
Selain mempunyai tetangga yang baik,
Fahri juga mempunyai tetangga yang sangat galak dan kasar. Kepala keluarga itu
bernama Bahadur. Bahadur mempunyai istri bernama madame Syaima dan putri
bungsunya Noura. Bahadur selalu bersikap kasar dengan Noura. Malam itu Fahri
ingin menolong Noura yang sedang jadi bulan-bulanan oleh Bahadur, tapi Fahri
tidak bisa menolongnya, lalu dia meminta bantuan Maria, akhirnya Maria mau
menolong Noura. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingi menolongnya. Sayang
hanya empati saja, tidak lebih.
Maria tetangga satu flat yang
beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al-Quran, dan mengagumi Fahri. Kekaguman
yang berubah menjadi cinta. Sayang cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja.
Nurul adalah anak seorang Kyai
terkenal yang juga mencari ilmu di Al-Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada
gadis itu. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya
tidak pernah mengungkapkan perasaanya pada Nurul. Padahal Nurul juga menaruh
hati pada Fahri, tapi Nurul juga tidak sanggup mengungkapkan perasaanya kepada
Fahri.
Muncullah Aisah, si mata Indah yang
menyihir Fahri sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari
tuduhan kolot dan kaku. Aisah jatuh cinta pada Fahri, dan juga Fahri juga tidak
bisa membohongi hatinya.
Mereka berdua menikah, dijodohkan
oleh pamannya Aisha. Mereka hidup bahagia. Beberapa bulan kemudian Aisha
dinyatakan mengandung. Tak lama kemudian, Fahri dapat kabar kalau Maria koma.
Belum sempat menjenguk Maria, malapetaka datang menghampiri rumah tangga
mereka. Noura menuduh Fahri telah memperkosanya. Semua orang tahu bahwa itu
adalah fitnah. Fahri diseret, dan dimasukkan ke penjara. Kuncinya semua ini
adalah Maria yang sedang koma. Dia mengetahui bagaimana kejadian yang
sebenarnya.
Keluarga Boutros mendatangi Fahri di
penjara, mereka berniat mengunjungi Fahri dan juga ingin meminta bantuan kepada
Fahri untuk menyadarkan Maria dari komanya, dengan menrekam suara Fahri dan
nantinya akan didengarkan ke Maria. Kata dokter hanya orang yang dicintai Maria
yang dapat menyembuhkannya. Tak kunjung sadar juga, akhirnya dokter dan madame
Nahed mneyuruh Fahri untuk menyatakan cintanya kepada Maria. Sebelumnya Fahri
tidak mau melakukan itu, lalu Fahri meminta izin kepada Aisha, akhirnya Aisah
menyetujuinya. Setelah itu, Fahri langsung menikahi Maria. Setelah beberapa
saat kemudian, Maria sadar.
Sidang penentuan tiba, diakhir
persidangan Maria tiba. Dia mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada malam
itu. Setelah mengatakan itu semua, Maria pingsan dan langsung dilarikan ke
rumah sakit. Fahri memenangkan sidang tersebut, dan Bahadur dimasukkan penjara.
Begitu divonis bebas, Fahri dibawa
oleh Aisha ke rumah sakit yang sama dengan Maria untuk diperiksa. Sejak selesai
dari persidangan itu, Maria belum sadarkan diri juga. Beberapa saat kemudian,
Aisha mendengar Maria mengigau kalau dia ingin masuk surga, tapi tidak diperbolehkan.
Lalu ia terbangun dan menceritakan itu semua pada Aisha dan juga Fahri. Fahri
tau apa yang dimaksudkan oleh Maria, lalu ia membopong Maria ke kamar mandi dan
Aisha membantu untuk mewudhui Maria. Selesai itu Maria kembali dibaringkan di
atas kasur seprti semula. Lalu dengan suara lirih yang keluar dari relung jiwa
ia melafalkan syahadad. Tak lama kemudian, kedua matanya tertutup rapat dan
akhirnya Maria meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar